Laman

14 November 2007

JAKA KENDHIL

Oleh Puji Rahayu, XII Bahasa
Konon ada sebuah kerajaan di Jawa Tengah yang disebut kerajaan Ngambar Arum. Rajanya bernama Asmawikana. Sang raja selalu sedih hatinya. Setiap hari ia selalu kelihatan berduka sambil duduk di singgasananya. Sang raja sedih karena sudah lama sang raja Prameswari belum juga memberi keturunan salah satu putra mahkota. Sudah dua kali prameswari mengandung, tetapi sudah dua kali juga keguguran. Semua itu disebabkan oleh ulah istri baginda yang bernama Dewi Dursilawati. Dewi Dursilawati dengan sembunyi-sembunyi sudah mencampurkan obat yang menyebabkan prameswari keguguran.
Dewi Dursilawati berkeinginan supaya anaknya yang menggantikan sang baginda. Raja Asmawikana akhirnya curiga kepada Dewi Dursilawati. Ketika Pramewari hamil putranya yang ketiga, baginda memerintah kepada para pembantunya supaya melayani dan mengawasi saat prameswari makan, Prameswari tidak diperbolehkan makan dan minum sembarangan tanpa sepengetahuan para pembantu dan abdi yang ditugaskannya.
Dengan demikian, Dewi Dursilawati tidak bisa lagi meracuni Prameswari. Tetapi Dewi Dursilawati tidak kehabisan akal. Dia meminta bantuan seorang dukun supaya menyihir putra yang akan dilahirkan Prameswari. Permintaan Dewi Dursilawati dikabulkan oleh sang dukun itu. Ketika Prameswari mau melahirkan putra mahkota, dukun tadi menyihir bayi yang tak berdosa itu menjadi cacat tubuhnya dan kepalanya sangat buruk. Setiap orang kaget karena kepala bayi itu seperti Kendhil. Sejak itu putra mahkota diberi nama Jaka Kendhil.
Prameswari sedih sekali melihat putranya. Ia menangis siang dan malam. Raja Asmawikana sendiri jadi terharu dan tidak tega. Baginda lalu mengundang salah satu pertapa yang sakti mandraguna supaya memberi nasihat mengenai putra mahkotanya yang mukanya tidak tampan itu.
“Pertapa, apakah putraku ini tidak bisa disembuhkan lagi? Apa sebabnya dia memiliki wajah seperti itu”? tanya baginda.
“Menurut pengetahuan saya, kanjeng gusti, putra paduka nanti jadi ksatria yang tampan wajahnya setelah menikah dengan putri raja. Putra paduka punya wajah seperti ini karena terkena sihir. Lebih baik putra paduka dititipkan di rumah mbok Rondho yang terletak di pinggir sungai di batas kerajaan paduka,” Jawab pertama tadi dengan tegas.
Setelah mendapat saran seperti itu, raja segera memberi perintah kepada utusan supaya menyerahkan bayi itu kepada Mbok Rondho. Raja juga memerintahkan supaya dukun yang jahat tadi dipidana hukuman pancung. Ketika mendengar berita tersebut, dukun itu pergi mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Mbok Rondho menerima dan merawat bayi Jaka Kendhil dengan penuh kasih sayang. Sebagai tanda terima kasih, raja memberi emas, intan, dan permata melalui para utusannya buat bekal hidup mbok Rondho dan Jaka Kendhil. Sering sekali mbok Rondho mengajak Jaka Kendhil ke pasar, sawah, dan ladang. Setiap orang yang melihat Jaka Kendhil merasa iba. Semakin besar sifat pribadi Jaka Kendhil semakin terlihat. Anak itu sangat baik kepada siapa saja dan suka membantu kepada orang yang kesusahan.
Beberapa tahun kemudian, Jaka Kendhil sudah menjadi pemuda dewasa. Dia sangat sayang pada ibu angkatnya. Orang-orang di sekitar juga sangat sayang dengan Jaka Kendhil. Suatu hari raja dari seberang mengadakan tour di sungai dekat dusun kasihan. Raja dikawal oleh para abdinya, Prameswari dan putrinya yang cantik bernama Raja Ngapunten. Banyak orang yang melihat tour tersebut. Tidak ketinggalan Jaka Kendhil dan ibu angkatnya.
Ketika melihat raja Ngapunten, Jaka Kendhil merasa jatuh cinta kepada putri raja yang ikut juga dalam tour itu. Putri raja tadi memang cantik, makanya setelah pulang sampai rumah, Jaka Kendhil memaksa mbok Rondho Kasihan agar mau melamar Rara Ngapunten jadi istrinya. Mbok Rondho Kasihan kaget dan bingung dengan permintaan putra angkatnya itu. “Dia itu satu-satunya putri raja, Apa kamu bisa memiliki istri yang seperti itu? Jawab janda kasihan memberi nasihat kepada Jaka Kendhil.
Jaka Kendhil terus merengek sehingga mbak Rondho kasihan tambah bingung. Mbok Rondho akhirnya menemui utusan raja Asmawikana. Utusan raja tadi bilang “Ya, mbok Rondho, aku mau menyiapkan semua kebutuhannya. Baginda pasti setuju. Tapi, lebih baik mbok rondho yang datang melamar di kerajaan Seberang. Janda itu menurut dan datang melamar. Ketika itu, malam hari Jaka Kendhil berdoa supaya Allah mengabulkan permintaannya.
Suatu malam Raja Seberang bermimpi seperti kejatuhan Kendhil. Waktu Kendhil itu diambil oleh putrinya, Kendhil itu tiba-tiba hilang dan jadi ksatria tampan. Raja Seberang kaget dan bangun. Raja berharap supaya mimpi tadi jadi kenyataan. Maka sejak itu ketika mbok rondho kasihan datang melamar putrinya, Raja seberang tidak kaget lagi. Malahan langsung menerima lamaran itu.
Selang beberapa hari diadakan pesta. Ketika pengantin bertemu di pelaminan, ada kejadian aneh. Jaka Kendhil tiba-tiba hilang. Jaka Kendhil berubah menjadi ksatria tampan dan gagah. Para undangan kaget bercampur senang. Raja dan para ngapunten senagn sekali. Sebenarnya semua orang tahu bahwa Jaka Kendhil itu sebenarnya putra mahkota Raja Asmawikana dari kerajaan Ngambar Arum. Sejak saat itu Jaka Kendhil bersama secra harmonis dentgan istri dan ibunya.

Dirangkum dari Remen Basa Jawa SD Kelas 4 halaman 60-62 sebagai tugas dari guru bahasa Indonesia, Dra. Sri Martuti

Cerita Rakyat, Jaka Kendhil, Jawa Tengah, Dewi Dursilawati, Prameswari, Bahasa, Budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar